Turut Serta dalam Hannover Messe 2023

Turut Serta dalam Hannover Messe 2023

Persiapan untuk Masa Depan Industri

Hannover Messe (pameran Hannover) merupakan the world’s leading trade fair untuk teknologi industri yang berfokus pada digitalisasi dan sustainability. Tradisi Hannover Messe telah berjalan selama 75 tahun. Setiap tahunnya, satu negara terpilih untuk berperan sebagai partner country, diantaranya India (2015), USA (2016), Polandia (2017), Mexico (2018), Swedia (2019), Indonesia (2021), Portugal (2022), dan Indonesia (2023).

Hannover Messe memiliki reputasi yang kuat di dunia Internasional. Setiap tahun, Hannover Messe rata-rata dihadiri 225.000 pengunjung yang merupakan level pemimpin dari perusahaan-perusahaan seluruh dunia. Pameran ini diliput oleh ribuan jurnalis dari berbagai negara. Pada tahun 2023 ini acara berlangsung selama 5 hari dari tanggal 17 hingga 21 April 2023 di Hannover, Jerman.

Indonesia Sebagai Partner Country Hannover Messe 2023

Partisipasi Indonesia sebagai Official Partner Country (IPC) sejalan dengan inisiatif strategis 'Making Indonesia 4.0' dalam rangka menjawab tantangan revolusi industri ke-4

Tidak hanya Indonesia sebagai negara pertama di ASEAN yang menjadi Official Partner Country, tetapi juga mendukung upaya national branding atas posisi Indonesia sebagai salah satu kekuatan baru ekonomi dunia dan pemain manufaktur global.

ITB Turut Serta dalam Hannover Messe

Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil lolos kurasi untuk berpartisipasi dalam Hannover Messe yang diselenggarakan pada tanggal 17-21 April 2023. ITB memamerkan hasil inovasi terkini di bidang teknologi yang dihasilkan oleh para peneliti, Pusat dan Pusat Penelitian, serta startup. Selama acara berlangsung beberapa universitas dari Jerman dan negara lain mengunjungi booth ITB diantaranya seperti Uni Goettingen, HAW Hamburg, Leibniz Universitaet Hannover dan Hochschule Vive Belgia. selain universitas terdapat beberapa industri lain yang mengujungi booth ITB. Partisipasi ITB di Hannover Messe 2023 diharapkan dapat meningkatkan kerja sama dengan perusahaan internasional dan membuka peluang baru dalam pengembangan teknologi. Adapun delegasi dari ITB, Prof. Dr. Ir. I G.B.N. Makertihartha dan Dr. Jenny Rizkiana dari Pusat Rekayasa Katalisis ITB, serta Prof. Dr. Elfahmi, S.Si., M.Si. sebagai delegasi dari LPIT ITB yang dibantu mahasiswa PPI Hannover.

Keberhasilan ITB dalam lolos kurasi merupakan bukti bahwa universitas Indonesia mampu bersaing di kancah internasional dalam bidang teknologi. Hal ini juga menjadi motivasi bagi institusi pendidikan lainnya untuk mengembangkan inovasi dan teknologi terkini dengan tujuan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.